samar warna sanubarimu apakah selamanya?
Jika boleh aku memilih
Kirimkan asa yang memandang lara
Bukan rupa tanpa belas kasih
Menepikan duka jiwa
Tanpa ruang yang rumit
Sehingga langkah menapaki sulit
Menuju dasar jiwa terdalam
Tapi mengapa? hanya perih terus merajai
Tiadakah pernah kau sematkan
Sebuah surat tertulis berdasarkan ingatan
Apakah hanya mimpi yang beriringan
Menyatu pada pendirian namun tersusun abstrak
Jika sudah terpatah cermin hati angkuh tersibak
Maka biarkan ku meminta dalam do'a
Untuk sisihkan dermaga menuju istana
Lalu angkat mata hati pandang seksama
Pada sudutnya berhiaskan cermin sampai ke langit - langit
oleh : yenti zuviana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar